"Kami mengemukakan saman kepada Presiden Jokowi kerana kelalaian dalam menangani COVID-19 yang mengancam nyawa 260 juta penduduk Indonesia," kata Enggal.
Dengan menggunakan China sebagai contoh, Enggal berkata kerajaan Indonesia mempunyai lebih dari cukup masa untuk bertindak.
"Mementingkan nilai pelaburan ekonomi di saat wabak COVID-19 akan mendatangkan malapetaka besar," sambung Enggal yang mengaku terkesan secara ekonomi akibat COVID-19.
Seramai enam orang ahli perniagaan di dalam kumpulan yang menyaman Jokowi, dan jumlah saman adalah sebesar Rp 10 miliar (RM2.6 juta).
"Saya kecewa milhhat awal-awal teror COVID-19, menteri di TV masih bisa bercanda-canda," tambah Enggal.
Enggal berkata ia tidak akan mundur kerana percaya ramai dari golongan masyarakat menyokong tindakannya.
* Laporan asal dari Kompas